Indonesia sebagai Laboratorium Bencana

Indonesia merupakan negara tropis yang terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia, di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik, dan merupakan benua maritim dengan bentang alam yang sangat kompleks. Kondisi ini menyebabkan Indonesia menjadi wilayah yang memiliki potensi bencana hidrometeorologis yang sangat tinggi. Dengan cara pandang bahwa Indonesia sebagai laboratorium bencana, BNPB menyatakan bahwa terdapat beberapa peluang dan tantangan sebagai berikut:

  1. Kekayaan pengetahuan, keterampilan serta pengalaman merupakan modal besar Indonesia sebagai pemeran utama dalam industri kebencanaan dunia;
  2. Peluang riset dan aplikasi teknologi sangat luas, mulai dari pemahaman karakteristik ancaman, kerentanan dan kapasitas masyarakat. Termasuk di dalamnya yaitu prediksi cuaca, kesiapsiagaan dan komunikasi risiko; dan
  3. Perlu kolaborasi seluruh pihak, termasuk penguatan regulasi, institusi serta perencanaan berbasis pengurangan risiko bencana.

Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap bencana menurut BNPB merupakan kombinasi antara fenomena alam dan perilaku manusia. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah:

  1. Pengaruh dari perubahan iklim global;
  2. Populasi;
  3. Tantangan penegakan hukum;
  4. Degradasi lingkungan;
  5. Penataan ruang yang tidak tepat dan lemahnya pengendalian;
  6. Budaya kesadaran yang rendah terhadap bencana; dan
  7. Tata kelola yang tidak baik.
Sendai Framework for Disaster Risk Reduction 2015-2030

Berdasarkan Sendai Framework for Disaster Risk Reduction 2015-2030, terdapat empat prioritas aksi dalam menghadapi tantangan risiko bencana. Keempat aksi itu ialah memahami risiko bencana, memperkuat tata kelola dan manajemen risiko bencana, investasi dalam pengurangan risiko bencana untuk ketangguhan, dan meningkatkan kesiapsiagaan bencana.

BMKG dan BNPB telah sejak lama bekerjasama dalam mengembangkan strategi mitigasi bencana hidrometeorologi terutama dalam hal pembuatan produk prakiraan cuaca dan diseminasinya. Sistem yang paling mutakhir dihasilkan dari kerjasama BMKG dan BNPB adalah Sistem Prakiraan Berbasis Dampak atau Impact Based Forecast (IBF).

Kerja sama BMKG dan BNPB untuk IBF

Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *